Rabu, 26 Juni 2013

Tentang Keikhlasan.

Tuhanku, aku mengira ini adalah jalanku.
harapan demi harapan tumbuh dalam setiap langkahku dalam bimbinganmu.
Tuhan tolong, selalu bimbing diri ini.
menjadi pribadi yang lebih bermanfaat. Menjadi pribadi yang lebih baik dalam setiap langkah.
menjadi pribadi yang bermanfaat dalam setiap hembusan nafas ini.
Takdirku telah kupegang, namun dengan tangan manisku aku bisa menambahinya dengan kebaikan.
Usahaku, Tuhan.
Ingatkan aku, selalu ingatkan aku dalam langkahku.
Menjadi pribadi yang lebih baik itu harapanku.
Harapan disetiap doaku.
Tuhanku, engkau pelindungku.

Selasa, 04 Juni 2013

Ibu Penenangku

Dalam setiap waktu, detik, menit, jam selalu teringat akan wajah itu.
"IBU".
Entah mengapa aku merasakan hal itu lagi, padahal sebelumnya aku sudah menghadapi keadaan itu. Saat itu, yang teringat hanya Ibu. Yang selalu memberikan senyumnya dan semangat untuk jiwa ini. Penguatku, menuntunku ke dalam jalan benar. Saat itu :
Ibu apakah jika aku menangis ibu akan ikut menangis?
Tidak !! karena ibu adl penguatmu. Ibu tidak akan membiarkanmu menangis.

Ibu, apakah ibu akan bersedih ketika aku bersedih?
Tidak !! ibu akan memberimu ketenangan dan kebahagiaan, ibu tidak akan membuatmu semakin bersedih.

Ibu, apakah ibu akan memarahiku ketika aku melakukan kesalahan ?
Tidak !! ibu akan mengingatkanmu dengan nasehatku, bukan untuk memarahimu.

Ibu, apakah ibu akan ikut bahagia ketika aku bahagia ?
Tentu, Iya, ibu akan bahagia ketika kamu mendapat kebahagiaan, karena itu yg ibu inginkan.

Ibu, apakah ibu akan memarahiku ketika ibu lalai akan sholat ?
Iya, tentu, karena ibu wajib memarahimu ketika kamu lalai akan sholat, dan ibu akan mengingatkanmu.

Ibu, apakah ibu akan ikut terluka jika aku terluka ?
Iya, karena hatimu adalah hatiku.

Ibu, apakah ibu akan ikut terjatuh ketika aku terjatuh ?
Tidak, karena ibu tidak ingin kamu terjatuh, ibu ingin menjadi penopangmu.

Ibu, apakah ibu akan membiarkan aku menangis ?
Tidak !! ibu akan memberimu kebahagiaan agar kamu tidak menangis.

aku adalah sebagai penguatmu nak, ibu sebagai penopang tubuhmu, dan tidak akan ku biarkan air matamu mengalir begitu saja.
Kamu bisa menjadi anak yg kuat, anak yang mampu untuk menghadapi hidupmu. Anak yg berhasil mencapai iginmu.

Dan ridhomu ibu, akan ku pegang seumur hidupku. Ibu selalu memberiku kekuatan, mengajariku untuk selalu bersyukur, mengajariku untuk selalu menyembah TuhanKu, mengajariku untuk tegar.
Pancaran dari bola matamu, tidak akan aku lupakan tentang kekuatan ini.
Ibu selalu mengajariku tentang kehidupan.
Terimakasih ibuku, jangan pernah letih untuk selalu mengajariku arti kehidupan.
Aku mencintaimu. aku menyayangimu. aku membutuhkanmu.




Inilah Jiwa Manusia

Kehidupan yang tampak nyata. Dalam sebuah dekapan sang pencipta.
Telah digariskan untuk memulai hidup dalam dunia. Pertama, saat awal, melihat terangnya dunia.
Garis hidup telah tercipta saat itu, dimulai dengan tangisan kuat, tanda sipa untuk memulai kehidupan dunia.
Perjalanan panjang, sangat panjang dan bahkan ber mil mil. Tuhan gariskan jalan. Jalan utama penuntun kehidupan.
Rintangan, halangan, cobaan menerpa, namun kekuatan selalu mengalahkannya. 
Sebuah kehidupan, adalah perjalanan, perjuangan, pencapaian kebahagiaan, dan kesuksesan.
Hidupku, hidupku, hidupmu hidupmu. JIKA, Tuhan berkata lain menjadikan hidupku hidupmu, dan hidupmu hidupku. Itulah kuasanya.
Yang tak pernah dapat ditebak oleh siapapun. Itulah garisnya.

Pembekalan yang dimulai sejak berbentuk tanah liat, hingga diberikan nyawa.
Kuasanya, tak pernah lepas dalam hidup.
Hidup ini.....MilikNya....